Aspek lain yang tersedia pada QoS yang terdapat di WiMAX adalah data rate manageability dimana ditentukan oleh analisis link (link by link basis) antara Base Station dan Subscriber Station. Kuat sinyal antara Base Station dan Subscriber Station akan menetukan jumlah data rate yang mampu di-deliver ke sisi pelanggan. Besar kecilnya data rate tersebut didasarkan pada jenis modulasi yang tersedia (apakah 64 QAM, 16 QAM atau QPSK). Biasanya semakin jauh pelanggan (subscriber) dari Base Station, maka data rate-nya akan semakin kecil. Modulasi 64 QAM merupakan modulasi terbaik untuk mendukung data rate yang paling besar.
WiMAX juga dapat mengoptimalkan data rate di sisi user dengan cara menentukan tipe modulasinya. Bila user-nya cukup dekat ke Base Station, maka modulasinya dapat ditentukan 64 QAM sedangkan yang lebih jauh 16 QAM atau QPSK. Namun demikian WiMAX dapat menentukan tipe modulasinya mana yang berlaku secara otomatis tergantung dari kualitas link antara Base Station dan Subscriber Station. Selain itu juga dapat dibedakan sisi UL (uplink) maupun DL (downlink).
WiMAX juga dapat mengoptimalkan data rate di sisi user dengan cara menentukan tipe modulasinya. Bila user-nya cukup dekat ke Base Station, maka modulasinya dapat ditentukan 64 QAM sedangkan yang lebih jauh 16 QAM atau QPSK. Namun demikian WiMAX dapat menentukan tipe modulasinya mana yang berlaku secara otomatis tergantung dari kualitas link antara Base Station dan Subscriber Station. Selain itu juga dapat dibedakan sisi UL (uplink) maupun DL (downlink).
Terdapat 4 tipe service class yang disediakan oleh WiMAX (by default), namun beberapa vendor ada yang menyediakan sampai 5 tipe class of service sebagai fitur tambahan. Empat tipe yang dimaksud meliputi sebagai berikut :
-UGS (Unsolicited Grant Service)
UGS digunakan untuk layanan yang membutuhkan jaminan transfer data dengan prioritas paling utama. Dengan demikian layanan dengan kriteria UGS ini memiliki karakteristik :
Seperti halnya layanan CBR (Constant Bit Rate) pada ATM, yang dapat memberikan transfer data secara periodik dalam ukuran yang sama (burst).
Untuk layanan-layanan yang membutuhkan jaminan real-time.
Efektif utk layanan yang sensitif terhadap througput, latency dan jitter seperti layanan pada TDM (Time Division Multiplexing).
Maximum dan minimum bandwidth yang ditawarkan sama.
Contohnya untuk aplikasi VoIP, T1/E1 atau ATM CBR.
-Real Time Polling Service (rtps)
Efektif untuk layanan yang sensitif terhadap throughput dan latency namun dengan toleransi yang lebih longgar bila dibandingkan dengan UGS.
Untuk real-time service flows, periodic variable size data packets (variable bit rate).
Garansi rate dan syarat delay telah ditentukan.
Contohnya MPEG video, VoIP, video conference.
Parameter service: commited burst, commited time
-Non-Real-Time Polling Service (nrtPS)
Efektif untuk aplikasi yang membutuhkan throughput yang intensif dengan garansi minimal pada latency-nya.
Layanan non real-time dengan regular variable size burst.
Layanan mungkin dapat di-expand sampai full bandwidth namun dibatasi pada kecepatan maksimum yang telah ditentukan.
Garansi rate diperlukan namun delay tidak digaransi.
Contohnya aplikasi seperti video dan audio streaming.
Parameter service: committed burst, committed time excess burst.
-Best Effort (BE)
Untuk trafik yang tidak membutuhkan jaminan kecepatan data (best effort).
Tidak ada jaminan (requirement) pada rate atau delay-nya.
Contohnya aplikasi internet (web browsing), email, FTP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar